untungnya aku masi bisa bangun jam setengah 6, walaupun akhirnya tertidur lagi sampe jam 7. sukurlah nggak telat praktikum kimia yang dimulai jam 8. nggak ada feeling sama sekali tentang praktikum hari ini.
waktu praktikum tiba. awalnya kami dijelasin mengenai cara2 memakai alat. sebenernya kebanyakan alat2nya sudah pernah kami pakai, kecuali 1, yaitu pipet ukur. pipet ukur ini dipakai untuk memindahkan larutan ke wadah lain, sesimpel itu. yang jadi masalah adalah cara memindahkannya.
di pipet tetes, kita cukup menekan ujung karetnya untuk mengeluarkan udara dari pipet dan air akan mengganti kedudukan udara yang sudah dipindahkan tadi. di pipet ukur, prinsip air dan udaranya sama. tetapi cara memindahkan udara tersebut bukan dipencet, tapi dengan dihisap oleh mulut kita.
kiri: pipet ukur ; kanan: pipet tetes
pertama kali dengernya: ah, gampang, anggep aja lagi minum jus
sayangnya, asam oksalat dan asam klorida (HCl) nggak sama dengan alpukat
percobaan pertama dengan asam oksalat, mengharuskan aku memakai pipet ukur buat mindahin larutan asam oksalat. peraturan pertama pemakaian alat ini adalah dia mesti dibilas dulu sama larutan yang mau dipindahin. jadila aku bilas dulu. pas aku mau pindahin (baca: hisap) larutannya ke pipet, aku ga nyadar ada sedikit larutannya di dekat tempat mulut, jadi pas aku hisap, tu asam masuk ke mulut dengan sukses.
rasanya? asem, ga enak, beneran.
percobaan kedua, masih dengan asam oksalat. entah karena aku nggak biasa atau gimana, tu larutan lambaaaatt banget naik di pipetnya. kesel, akhirnya aku ambil nafas dalem2, terus isep sekuat2nya. hasilnya bisa ditebak, tu asam masuk lagi ke mulut.
percobaan ketiga, dengan HCl, aman2 aja. hasil titrasinya lumayan
percobaan keempat, masi dengan HCl, dan dengan wajah polos kesalahan pas percobaan kedua keulang lagi. nice.
rasanya? asem banget, wajar aja pH nya 1 *eh
*entah gimana, dengan semua kesalahan itu aku masi bisa nyelesain praktikum tepat waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar