Senin, 28 Mei 2012

[Analisis] Kemunduran Badminton Indonesia

ada 2 olahraga yang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan Indonesia, yaitu sepak bola dan badminton. rata2 keluarga Indonesia yang tergolong mampu mempunyai 1 bola sepak dan 2 raket bulu tangkis di rumahnya, simply proved that these 2 sports is our favourite.

memasuki milenium baru prestasi sepakbola Indonesia makin menurun. meskipun begitu, publik Indonesia tetap mencintai olahraga ini, terutama timnas mereka *background song: Garuda di Dadaku - Netral*

setidaknya dalam hal prestasi publik Indonesia masih bisa dihibur oleh para pemain bulutangkis Indonesia, yang tidak henti-hentinya mencetak legenda. gelar juara pun datang tidak henti-hentinya. sayangnya, semua ini terancam berakhir.

agak kasar memang, tetapi, entah kenapa aku merasa seperti itu. pencapaian tim bulutangkis Indonesia semakin lama semakin menurun. kita tidak bisa lagi bersaing dengan China, bahkan Korea Selatan pun tidak bisa kita kalahkan.

puncaknya adalah saat kejuaraan Thomas-Uber digelar beberapa waktu yang lalu, ketika tim Thomas dan Uber Indonesia dikalahkan oleh Jepang, yang mulai naik prestasinya. tetap saja, ini merupakan prestasi terburuk Indonesia selama mengikuti kejuaraan Thomas-Uber (tidak bisa mencapai semi final)

apa yang terjadi dengan bulutangkis Indonesia?


mengapa kita bisa tertinggal jauh sekali dari negara lain?

ada banyak pendapat mengenai alasan kemunduran ini, entah karena negara lain memunculkan bakat yang lebih baik dari Indonesia, atau pemain Indonesia kurang bagus. sebagai pengamat amatir, aku tidak berpikir bahwa pemain Indonesia kurang bagus, we have some good player in badminton for years.

some said, especially the older ones, thinks that our badminton players now is lack of spirit

setelah aku amati, omongan itu ada benarnya

saat pertandingan Uber Indonesia vs Jepang, tunggal ketiga, set ketiga. Jepang tertinggal 13-8, dan sepertinya Indonesia akan memenangkan ini. tetapi, tunggal putri Jepang tidak menyerah, dia berusaha menekan tunggal putri Indonesia sampai akhirnya dia menang 21-17 dan memastikan langkah Jepang ke semifinal. *bagi yang tau nama tunggal putri Jepang yang aku maksud, tolong kasi tau, penasaran ^^*

melihat itu, aku merasa malu. mereka (tunggal putri Indonesia dan Jepang) berada pada level permainan yang sama. satu2nya hal yang membedakan antara mereka adalah semangat. pemain Jepang tidak ragu2 terjun untuk mengejar kok, satu hal yang hampir tidak aku lihat pada tunggal Indonesia ini.

bukan berarti semua pemain Indonesia kekurangan semangat, masih ada beberapa pemain muda Indonesia yang aku amati sangat bersemangat, terutama dari sektor putri. namun tetap saja, tidak dapat dipungkiri sebagian pemain terlihat kurang bersemangat di lapangan

jadi, apakah kekurangan semangat merupakan alasan kemunduran bulutangkis Indonesia?

In my opinion, I'll said that it's 65% true.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar